Selasa, 24 Maret 2020

Sejarah Demokrafi Indonesia

  1. Demografi Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 memiliki jumlah penduduk sebesar 237.641.326 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia.[1] Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035.[2] Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.[butuh rujukan]

    Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa Indonesia (sejenis dengan Bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap banyak dipergunakan.

Resep Masakan Ibu (SayurAsem)

1.Sayuran


2.Kacang panjang

3.Kacang tanah

4.Labu siam

5.Nangka

6.Melinjo

7.Belimbing sayur

8.Kaldu sapi

Sejarah dari Nama Indonesia

Nama "Indonesia" berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di pertengahan abad ke-19. Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama, sementara kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan"). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara  ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki  menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Nama "Indonesia" berasal dari dua kata Yunani yaitu, Indus  (Ἰνδός) yang berarti "India" dan kata Nesos  (νῆσος) yang berarti pulau/kepulauan, maka "Indo-nesia" berarti "kepulauan India".[1]

Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi  ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatra), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").


Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara  dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais). Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie  (Hindia Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo  (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.


Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.

Perguruan pencak silat di Indonesia

1. Persaudaraan Setia Hati

Pencak Setia Hati diciptakan oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo pada tahun 1903 di daerah Tambakgringsing, Surabaya, Jawa Timur, yang pada saat itu diberi nama permainan pencak Djojo Gendilo Tjipto Moeljo dengan nama perkumpulannya Sedoeloer Toenggal Ketjer. Pada tahun 1917 nama tersebut dirubah menjadi Persaudaraan Setia Hati yang berpusat di Madiun, Jawa Timur.

Pencak Setia Hati dirumuskan oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo yang dikenal juga dengan Eyang Suro dari hasil menimba ilmu pencak silat dari berbagai daerah. Dimulai setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat, pada tahun 1891 Eyang Suro mendapat pekerjaan magang sebagai juru tulis pada seorang kontroler Belanda. Selain bekerja, Eyang Suro tetap meneruskan belajar di Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Dari pondok pesantren inilah Eyang Suro mulai mendalami ilmu agama dan pencak silat sekaligus.

Pada tahun 1892, Eyang Suro ditugaskan menjadi pegawai pengawas di Bandung, Jawa Barat, dan kemudian mempelajari ilmu pencak dari Cimande, Cikalong, Ciampea, Cibaduyut, Cipetir, Cilamaya, Sumedang, dan sebagainya. Setahun kemudian Eyang Suro pindah ke Jakarta dan mempelajari silat aliran Betawen, Kwitang, Monyetan, dan permainan toya.

Setahun kemudian Eyang Suro harus pindah kerja lagi ke Bengkulu selama 6 bulan, lalu ke Padang, Sumatera Barat. Di daerah ini Eyang Suro mempelajari ilmu silat dari Pariaman, Padangpanjang, Padangalai, Alanglaweh, Solok, Singkarak, Taralak, Lintau, Fort de Kock, Sipai, Airbangis, dan sebagainya. Salah satu guru beliau bergelar Datoek Radjo Batoeah.

Setelah menambah kekayaan ilmu pencak silat dan ilmu kebatinan di daerah Sumatera Barat, pada tahun 1898 Eyang Suro berhenti dari pekerjaannya dan melanjutkan perantauannya ke Sumatera Utara dan Aceh. Di daerah ini Eyang Suro mempelajari ilmu silat dari Tengkoe Achmad Moelia Ibrahim. Ilmu silat yang dipelajari yaitu silat dari Binjai, Langsa, Tarutung, Padangsidempuan, dan sebagainya. Di samping belajar silat, Eyang Suro juga mendapatkan wejangan kebatinan dari Njoman Ida Gempol dan Tjik Bedojo.

Pada tahun 1902 Eyang Suro kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Pada tahun 1903 di Surabaya inilah, di daerah Tambak Gringsing, Eyang Suro mendirikan sebuah perkumpulan persaudaraan dengan nama Sedoeloer Toenggal Ketjer. Pada tahun 1915 Eyang Suro pindah bekerja ke bengkel kereta api di Madiun dan tetap mengajarkan pencak silat, kemudian pada tahun 1917 nama persaudaraannya dirubah menjadi Setia Hati yang disingkat SH. Eyang Suro wafat pada tahun 1944 dan dimakamkan di daerah Kelurahan Winongo, Kota Madiun.

Pada tanggal 22 Mei 1932 di Semarang, Jawa Tengah, atas prakarsa Moenandar Hardjowijoto dari Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur, yang merupakan murid dari Eyang Suro yang telah mencapai trap ketiga, didirikanlah organisasi yang merupakan perwujudan ikrar bersama sejumlah kadang Setia Hati dari Semarang, Magelang, Solo, Yogyakarta, dan sebagainya. Karena terdiri dari sejumlah kadang Setia Hati, maka disebut dengan nama Setia Hati Organisasi atau disingkat SHO, yang bermaksud orang-orang Setia Hati yang berorganisasi. Pada waktu itu hadir 50 saudara Setia Hati dan utusan-utusan, antara lain Soewignjo, Soekandar, Soemitro, Kasah, Karsiman, Soeripno, Soetardi, Hartadi, dan Sajoeti Melok.

Pada kongres ke-13 di Yogyakarta tahun 1972, ditetapkan keputusan dengan kesepakatan bahwa nama Setia Hati Organisasi berubah menjadi Persaudaraan Setia Hati. Perubahan nama tersebut merupakan pernyataan ketua umum kongres, Moenandar Hardjowijoto, yang menyatakan bahwa para kadang persaudaraan Setia Hati Organisasi tidak lagi mengenal garis pemisah antar kadang serumpun Setia Hati, dan persaudaraan SHO menjadi SH saja tanpa O (organisasi), kembali ke sumber.

Minggu, 15 Maret 2020

PERBANDINGAN GRAFIK PS 2 DAN PS 3

PlayStation2 (PS 2)


Pengembangannya pertama kali diumumkan pada bulan April 1999 dan dilempar ke pasar pertama kali pada tanggal 4 Maret 2000 di Jepang
Dengan menggunakan OS dari Linux, PS2 menghasilkan grafik dan suara yang lebih baik dari PS1. Pada PS2 juga memulai menggunakan CD dalam format DVD.
Gambar Winning Eleven PS2




Spesifikasi teknis dari konsol PlayStation 2 adalah sebagai berikut.
·         CPU64-bit"Emotion Engine" di-clock pada 294.912 MHz (299 MHz pada versi yang lebih barunya), dengan 10.5 juta transistor
·         Memori: 32 MB direct rambus atau RDRAM (komputer desktop tertentu juga dapat menggunakan memori jenis ini).
·         Bandwidth memori: 3,2 GB per detik.

·         Prosesor utama: Inti CPU berarsitektur MIPS R5900, 64-bit.
·         Prosesor pembantu: FPU (1 Floating Point Multiply Accumulator, 1 Floating Point Divider).
·         Unit vektor: VU0 dan VU1 (9 Floating Point Multiply Accumulator, 1 Floating Point Divider), 128-bit.
·         Daya floating point: 6,2 GFLOPS (floating point 32-bit berpresisi tunggal).
·         Transformasi geometrik CG 3D: 66 juta poligon per detik (1).
·         Dekoder gambar mampat: MPEG-2.
·         Interkoneksi prosesor I/O: Hubungan dengan remote melalui sambungan serial, pengontrol DMA untuk memindahkan bulk.
·         Cache memori: perintah 16 KB, data 8 KB+16 KB (ScrP).

·         Grafik: penyelaras grafik berkecepatan 147 MHz.
·         Bandwidth bus DRAM: 47 GB per detik.
·         Lebar bus DRAM: 2.560-bit (gabungan tiga bus mandiri: 1.024-bit untuk menulis, 1.024-bit untuk membaca, 512-bit untuk baca/tulis).
·         Pengaturan piksel: Buffer RGB:Alpha:Z (24:8, 15:1 untuk RGB, Z buffer 16, 24, atau 32-bit).
·         Jumlah poligon maksimal: 75 juta poligon per detik (1).
·         Hubungan langsung ke: CPU utama dan VU1.

·         Suara: SPU1 dan SPU2 (SPU1 sama saja dengan CPU).
·         Banyak suara: Perangkat keras ADPCM 48 kanal pada SPU2 ditambah kanal perangkat lunak.
·         Batasan frekuensi: 44,1 kHz atau 48 kHz (dapat dipilih).

·         Prosesor I/O.
·         Inti CPUCPU asli PlayStation (MIPS R3000A berkecepatan 33,8688 MHz atau 37,5 MHz).
·         Bus terpisah: 32-Bit.
·         Sambungan ke: SPU dan pengontrol CD/DVD.
·         Bagian luar: 2 sambungan alat kontrol permainan video PlayStation (berkecepatan 250KHz untuk PS1 dan 500KHz untuk PS2), 2 slot kartu memori yang menggunakan sistem enkripsi MagicGate (250KHz untuk kartu PS1, mencapai 1-2MHz untuk kartu PS2), dudukan kandar (DEV9 atau PCMCIA pada konsol versi awal), dudukan untuk adaptor jaringan, modem dan kandar harddisk, 2 FireWire (IEEE 1394), 2 sambungan remote control infra merah, dan 2 sambungan USB 1.1 dengan pengontrol yang sesuai dengan OHCI.
·         Media: DVD-ROM (juga kompatibel dengan CD-ROM) dengan proteksi hak cipta, berkapasitas 4,7-8,5 GB.

Menurut Pendapat Penulis:

·                     Grafik menyerupai hasil gambar dari kamera asli
·                     Mampu melakukan interaksi dengan pengguna PS2 lain, karena terdapat fitur online dengan penambahan perangkat modem
·                     Masih belum mengahsilkan bentuk yang sempurna pada game winning eleven
·                     Flexibilitas permainan mulai terasa




PlayStation 3 (PS3)
PlayStation 3 dirilis di Jepang pada tanggal 11 November 2006

Teknologi terbaru yang digunakan adalah cell processor-nya, tipe prosesor yang benar-benar dioptimalkan untuk melakukan operasi floating point. Berbeda dengan prosesor desktop pada umumnya, kemampuan cell processor PlayStation 3 untuk melakukan operasi floating point sangat baik. Kemampuan cell processor untuk melakukan operasi floating point sangat baik karena cell processor merupakan arsitektur vector processor. Bahkan prosesor yang digunakan pada PlayStation 3 ini merupakan prosesor yang tercanggih saat ini. Selain itu GPU dibuat sendiri pleh SONY yang bekerjasama dengan NVidia. 





Spesifikasi PS3 :
CPU
Cell Processor 
PowerPC-base Core @ 3.2 GHz
1 VMX vector umit per core
512KB L2 Cache
7 x SPE @3.2GHz
7 x 128b 128 SIMD GPRs
7 x 256KB SRAM for SPE
* 1 of 8 SPEs reseved for redundancy
Total floating point performance: 218 GFLOPS

GPU
RSX @550MHz
1.8 TFLOPS floating point performance
Full HD (up to 1080p) x 2 channels
Multi-way programmable parallel floating point shader pipelines

SOUND
Dolby 5.1ch, DTS, LPCM, etc.(Cell base processing)

MEMORY
256MB XDR Main RAM @3.2GHz
256MB GDDR3 VRAM @700MHz

SYSTEM BANDWITH
Main RAM 25.6GB/s
VRAM 22.4GB/s
RSX 20GB/s (write) 15GB/s (read)
SB<2.5GB/s (write) 2.5GB/s (read)

SYSTEM FLOATING POINT PERFORMANCE
2 TFLOPS

STORAGE
Detachable 2.5”HDD slot x 1

I/O
USB Front x 4, Rear x 2 (USB2.0)
Memory Stick standard/duo, PRO x 1
SD standard/mini x 1
Compact Flash (Type I, II) x 1

COMMUNICATON
Ethernet (10BASE-T, 100BASE-TX, 1000BASE-T) x 3 (input x output x 2)
Wi-Fi IEEE 802.11 b/g
Bluetooth 2.0 (EDR)
Controller
Bluetooth (up to 7)
USB 2.0 (wired)
Wi-Fi (PSP)
Network (over IP)

AV OUTPUT
Screen size: 480i, 480p, 720p,1080i,1080p
HDMI: HDMI out x 2
Analog: AV MULTI OUT x 1
Digital Audio: DIGITAL OUT (OPTICAL) x 1

DISC MEDIA
CD PlayStation CD-ROM, PlayStation 2 CD-ROM, CD-DA, CD-DA (ROM), CD-R, CD-RW, SACD, SACD Hybrid (CD layer), SACD HD, Dual Disc, Dual Disc (audio side), DualDisc (DVD side)
DVD: PlayStation 2 DVD-ROM, PlayDtation 3 DVD-ROM, DVD Video, DVD-ROM, DVD-R, DVD-RW, DVD R, DVD RW
Blu-Ray Disc: PlayStation 3 BD-ROM, BD-Video, BD-ROM, BD-R, BD-RE

Sistem operasi 
PlayStation 3 menggunakan Cross Media Bar, atau disingkat XMB. Cross Media Bar adalah sistem operasi yang sudah diterapkan pada PSX (PlayStation 2 ditambah fitur ekstra seperti merekam acara televisi, bukan PlayStation, hanya dirilis di Jepang), PlayStation Portable, dan semua televisi produksi Sony terbaru (Sony Bravia)
Pada Cross Media Bar versi PlayStation 3, ada 8 kategori menu, yaitu:
·         Users (Pengguna)
·         Settings (Pengaturan)
·         Photo (Foto)
·         Music (Musik
·         Video (Video)
·         Game (permainan)
·         Network (Jaringan)
·         Friends (Teman)

 XMB PlayStation 3 dapat memainkan beberapa format file musik, foto, dan video.

Permainan PlayStation dan PlayStation 2 masih dibatasi per region (contoh: permainan Jepang tidak dapat digunakan di PlayStation 2 Amerika), tetapi, permainan PlayStation 3 tidak dibatasi.

 PlayStation 3 dengan resolusi 1080p (High Definition) dengan menggunakan sistem jaringan nirkabel 

Menurut Pendapat Penulis :
·                     Grafik yang memukau ditampilkan oleh PS 3
·                     Reformasi berbagai macam fitur baru dan menarik pun tersedia
·                     Penikmat Game Winning Eleven seprti dimanjakan dengan gerakan-gerakan pemain di game yang menyerupai asli
·                     Tingkat kesulitan cukup 
·                     Penggunaan kaset berkurang dan mengedepankan penggunaan Harddisk Eksternal
·                     Controller yang disajikan bervariasi


Tugas tulisan periode kedua

1.Mengapa lockdown dalam kasus covid-19 diyakini tidak akan berhasil di lakukan di nkri 1. Aspek sosial budaya Pada aspek sosial budaya ...